Peter De Roo Apresiasi Kemenangan Persis Di Laga Perdana

Peter De Roo Apresiasi Kemenangan Persis Di Laga Perdana

10 Agustus 2025

BRI SUPER LEAGUE 2025-26 PERSIS SOLO

PAMEKASAN – Persis Solo berhasil melakukan start sempurna di laga perdananya di kompetisi BRI Super League 2025/26. 

Laskar Sambernyawa sukses mencatat kemenangan dengan skor tipis 2-1 atas tuan rumah Madura United FC di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Sabtu (9/8) malam.

Adalah dua pemain asal Jepang milik Persis yang menjadi menjadi pahlawan lewat dua golnya. Sho Yamamoto menyumbang gol pada menit ke-33 serta Kodai Tanaka pada menit ke-60.

Sedangkan satu gol Madura United tercipta lewat Kerim Palic di menit ke-71. 

Hanya saja sayangnya, Sho Yamamoto yang juga dipercaya sebagai kapten tim diganjar kartu merah oleh wasit di laga ini usai menerima kartu kuning dua kali yakni di menit ke-39 dan 79.

Ini tentu tiga poin yang berharga bagi Persis untuk mengawali kompetisi yang panjang dan ketat.  

Tak heran jika pelatih Persis, Peter de Roo merasa senang dengan capaian anak asuhnya di laga pekan pertama di kandang lawan ini. 

Peter de Roo menyebutkan jika kemenangan ini merupakan hasil yang penting bagi tim dan berharap tim terus meningkatkan performa.

“Saya pikir, kita pantas mendapatkan hasil ini meskipun kita mengawali laga cukup sulit karena tim tuan rumah cukup menyulitkan. Para pemain juga ingin mempertahankan penguasaan bola pada pertandingan. Seharusnya kita bisa unggul 3-0,” kata Peter de Roo.

Namun memang dia mengaku kemenangan ini agak sedikit terganjal dengan kartu merah yang didapatkan Sho Yamamoto.

“Kartu merah yang didapatkan juga cukup memengaruhi pertandingan. Ada beberapa hal pada pertandingan tadi yang menjadi masalah pada kita sendiri,” ucap Peter menambahkan.

Laga lawan Madura United selain menjadi laga perdana bagi Persis Solo musim ini, juga menjadi debut Peter de Roo memimpin tim di kasta tertinggi di Indonesia.

Tak heran jika dia juga memberikan komentarnya tentang pertandingan di kompetisi level teratas Indonesia. Peter de Roo mengatakan bahwa tim harus bermain lebih berhati-hati, karena di Indonesia jalannya pertandingan sangat tidak bisa diprediksi hingga peluit akhir dibunyikan.

“Sebelumnya, saya pernah bekerja cukup lama di sepak bola Asia Tenggara sebelum menuju Indonesia, jadi saya cukup paham dengan kultur sepak bola di sini. Tapi, sepak bola di Indonesia ada persamaan dan juga perbedaannya. Perbedaannya, di Indonesia tidak bisa menjamin kemenangan setelah bermain penuh selama 90 menit,” dia menjelaskan.

Mengenai permainan Persis di laga pekan pertama ini, dia juga memberikan apresiasinya. “Intensi gaya bermain dengan yang saya inginkan sudah menuju yang diinginkan, namun para pemain kehilangan kontrol emosi dalam menit-menit terakhir,” pungkasnya.