LAMONGAN - Kompetisi Pegadaian Championship musim 2025/26 mencatatkan sejarah baru dalam industri sepak bola.
Untuk pertama kalinya, teknologi Video Assistant Referee (VAR) secara resmi diterapkan di kasta kedua liga nasional, dan Persela Lamongan menjadi klub pertama yang menerima sosialisasi langsung mengenai penerapan teknologi ini.
Acara sosialisasi digelar oleh I.League sebagai operator resmi liga, bekerja sama dengan Komite Perwasitan PSSI, dan berlangsung di markas Persela Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pemain Persela, tim pelatih, serta official klub.
Materi disampaikan oleh Andesit Lesyanto, perwakilan dari Komite Perwasitan PSSI yang mengupas berbagai aspek teknis dan prosedural dalam penggunaan VAR, termasuk kapan dan bagaimana teknologi ini diterapkan di tengah pertandingan.
"Acara berjalan lancar, dan terjadi diskusi yang sangat terbuka antara peserta dan narasumber. Ini menunjukkan antusiasme dan keingintahuan yang tinggi dari tim terhadap teknologi VAR," ungkap Andes.
Pelatih kepala Persela Aji Santoso pun memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini.
"VAR adalah sebuah teknologi yang membantu agar mendapatkan hasil yang adil dan menambah nilai fair play. Kini Championship menjadi lebih bergengsi dengan adanya VAR," ujar Aji.
Musim ini merupakan kali pertama Championship menggunakan VAR, setelah sukses diterapkan selama satu musim penuh di kasta tertinggi Liga Indonesia tahun sebelumnya.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari rangkaian edukasi ke-20 klub peserta Pegadaian Championship yang akan dilaksanakan secara bertahap sebelum laga perdana masing-masing tim.
Direktur Kompetisi I.League Asep Saputra menegaskan penerapan VAR bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membangun fondasi kompetisi yang lebih profesional dan adil.
"Kami di I.League berkomitmen untuk terus berinovasi demi peningkatan kualitas kompetisi. Investasi pada teknologi seperti VAR adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut. Kami ingin memastikan bahwa setiap pertandingan berjalan fair, transparan, dan sesuai dengan standar tertinggi sepak bola modern," jelas Asep.
Meskipun para pemain dan pelatih hidup dalam dunia sepak bola setiap harinya, teknologi seperti VAR tetap memerlukan pemahaman mendalam terkait prosedur penggunaannya. Karena itu, edukasi berkelanjutan dianggap penting agar seluruh pihak memahami peran dan batasan VAR di lapangan.
Dengan Persela sebagai titik awal, I.League akan melanjutkan sosialisasi ke 19 klub lainnya dalam beberapa pekan ke depan.
Harapannya, seluruh tim siap menghadapi musim baru dengan semangat baru—diiringi dengan pemahaman menyeluruh terhadap teknologi yang kini menjadi bagian integral dari pertandingan.