SIDOARJO - Deltras FC dengan bangga meluncurkan jersey terbarunya untuk mengarungi Pegadaian Liga 2 2024/25. Jersey ini mengusung ikon sejarah Kota Sidoarjo sebagai salah satu penghasil gula terbesar di masa lampau. Menjadi simbol kebanggaan yang merangkul identitas lokal sekaligus semangat kejayaan masa depan.

Menggunakan teknologi material LKW-tech yang berkualitas tinggi, jersey tersebut dirancang secara khusus oleh para desainer lokal berbakat. Ada tiga varian warna yang diluncurkan: merah putih, hijau-putih, dan hitam, masing-masing membawa semangat tersendiri bagi tim asuhan pelatih Bejo Sugiantoro.

"Suatu kebanggaan yang bersejarah harus tetap dipertahankan. Deltras FC yang akan berjuang mengulang sejarah kotanya menjadi sang juara. Semoga keseriusan dan komitmen dalam mengarungi Pegadaian Liga 2 Indonesia  2024/2025 memberikan hasil nyata," tulis di akun sosial media official jersey.

Setelah peluncuran jersey, perhatian kini tertuju pada laga perdana Deltras FC di Pegadaian Liga 2 yang akan tandang ke kandang Persela Lamongan, Sport Center Tuban, Minggu (8/9) sore.

Meskipun dihadapkan dengan kekuatan lawan yang diperkuat pemain-pemain besar seperti Esteban Vizcarra dan Ezechiel N'douasel, tim tetap percaya diri menghadapi tantangan tersebut.

Bejo Sugiantoro mengakui bahwa Persela memiliki kualitas pemain yang sangat baik, bahkan beberapa di antaranya adalah mantan pemain Liga 1. Namun, dia menegaskan bahwa sepak bola bukan hanya tentang nama besar, melainkan tentang kerja keras dan determinasi untuk memenangkan pertandingan.

"Persela punya pemain berkualitas di segala lini. Namun, sepak bola adalah tentang siapa yang bekerja lebih keras di lapangan," ujarnya penuh semangat.

Saat ini persiapan matang telah dilakukan oleh seluruh anggota tim berjuluk The Lobster dan siap tempur. Dia berharap kapten Risal Amin mampu memimpin rekan-rekannya memberikan performa terbaik di laga pembuka ini.

"Kami siap seratus persen. Semangat dan persiapan tim sudah maksimal, dan kami yakin bisa memberikan perlawanan berarti," pungkas Bejo Sugiantoro.