Dikunjungi Dirtek PSSI, Pelatih Persebaya Pastikan Satu Visi

Dikunjungi Dirtek PSSI, Pelatih Persebaya Pastikan Satu Visi

11 September 2025

BRI SUPER LEAGUE 2025-26 PERSEBAYA SURABAYA

SURABAYA – Persebaya Surabaya tak pernah habis memproduksi talenta baru. Keunggulan itu diketahui juga oleh Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, yang mengaku kagum dengan tim asal Kota Pahlawan tersebut.

Diketahui pria asal Belanda itu berkunjung dan berdiskusi dengan Persebaya yang tengah bersiap jelang menghadapi pekan ke-5 BRI Super League 2025/26, kemarin (9/9). Dia ditemui langsung oleh seluruh jajaran pelatih Persebaya yang dipimpin Eduardo Perez, turut serta Kepala Persebaya Future Lab, Ganesha Putera.

"Saya ingin mengatakan selamat datang ke PSSI dan terima kasih telah berkunjung ke sini (Persebaya), kami di sini untuk mendukung PSSI. Jika dia membutuhkan, kami ada di sini. Semua orang bekerja untuk meningkatkan sepak bola Indonesia," terang Eduardo Perez.

"Kami sangat menghargai kunjungan dari seorang profesional seperti dia yang tertarik dengan segala hal di klub, budaya, dan lainnya. Ini bukan hanya sekadar kolaborasi antara pelatih Spanyol dan Belanda. Tapi berkolaborasi untuk mengembangkan sepak bola di Indonesia," tambah pelatih asal Spanyol itu.

Seperti diketahui, Persebaya kerap melahirkan pemain yang pernah atau sedang menghiasi line up Timnas Indonesia. Mulai dari Andik Vermansah, Rachmat Irianto, Ernando Ari, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, hingga yang terbaru Toni Firmansyah dan Mikael Tata.

Sementara itu, Alex, sapaan Alexander Zwiers, mengakui Persebaya tim yang sangat istimewa. Pria 50 tahun tersebut juga mengetahui jika Persebaya memiliki kompetisi internal yang melibatkan 20 klub. Mereka berproses melalui kompetisi yang bergulir setiap tahun untuk memproduksi pemain berkualitas.

"Saya pikir (Persebaya) adalah klub dengan karakter spesial. Saya pikir klub ini memiliki identitas yang jelas dan kerja sama dengan 20 klub (internal) yang membuat mereka sangat unik dan berbeda," kata mantan Direktur Teknik Yordania itu.

"Kami berusaha mengunjungi semua klub (BRI Super League dan Pegadaian Championship) untuk memahami ekosistem sepak bola Indonesia. Kunjungan ini untuk mendengar apa saja tantangan yang dihadapi (setiap klub), apa saja kekuatannya, dan apa tujuan (yang ingin dicapai)," tutup pria kelahiran 15 Juni 1975 itu.