TERNATE - Hendri Susilo dapat pengalaman baru menangani tim Malut United FC di BRI Super League 2025/26. Hal yang paling berkesan adalah situasi tim dan materi pemain yang dimiliki Laskar Kie Raha.
Bahkan pelatih yang telah 20 tahun berkarier di beberapa klub Indonesia itu mengaku kagum dengan kualitas anak asuhnya.
"Pertama kali datang dan resmi melatih Malut United, saya kaget. Karena tim ini punya banyak pemain dengan skill tinggi. Saya pun berpikir, sangat pantas bila musim lalu Malut United finish di tiga besar," ungkapnya.
Pria berusia 59 tahun itu makin kagum saat bertemu Ciro Alves. Meski sempat menukangi Persiraja dan Semen Padang FC ketika tim tersebut pentas di BRI Liga 1, baru di Malut United Hendri Susilo bisa ngobrol akrab dengan mantan bintang Persib itu.
"Saya salut dengan sikap Ciro Alves. Secara pribadi, dia omong sama saya. Coach saya sudah melupakan juara di Persib. Sekarang saya mulai dari nol lagi bersama Malut United. Dan, Ciro Alves bertekad tampil lebih bagus dan membantu di tim ini meraih prestasi," katanya.
Bagi pelatih yang berdomisili di Kota Batu, Jatim ini, pernyataan Ciro Alves sebuah ekspresi seorang yang bijak dan profesional. Ibarat pepatah dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung tinggi.
"Saya simpulkan dari ucapan itu Ciro Alves tak memposisikan dirinya seorang bintang. Dia mau kerja keras seperti pemain lainnya. Mulai kompetisi bersama dan meraih prestasi bersama pula," jelasnya.
Hendri Susilo juga melihat sikap positif itu dimiliki tiga eks Persib lainnya seperti Gustavo Franca, Tyronne Del Pino, dan David da Silva. Pelatih yang juga mantan penggawa Timnas Indonesia era 1990-an itu mengamati sikap pemain lainnya. Baik lokal maupun asing di tim Malut United juga punya sikap sama.
"Tim ini solid. Suasananya harmonis. Antara pelatih bersama pemain, pemain dengan manajemen, juga dengan elemen tim lainnya. Saya sudah buktikan semua pemain berlatih serius dan tampil maksimal di pertandingan. Semoga suasana ini terjaga sampai kompetisi berakhir," harapnya.