ANDORRA - Para pemain yang mengikuti program EPA Future Stars, Aventure en Espana selama dua pekan di negara Matador mengaku tak begitu kesulitan melakukan adaptasi dengan klub masing-masing.
Adalah Fardan Ary Setyawan yang menyampaikan selama hampir 10 hari mereka ada di sana mereka sukses berbaur dengan teman-teman barunya.
Menurut Fardan, teman-teman barunya khususnya di klub Andorra dimana dia menjalani trial, semua teman-teman barunya itu sangat membantu dalam proses adaptasi sehingga latihan berjalan lancar.
Seperti diketahui ada 18 pemain yang menimba ilmu ke Spanyol dan dititipkan ke enam klub, setiap klub tiga pemain.
Mereka adalah Fardan Farras Prawita (Borneo FC),
Defvandra Arjunodh K (PSIS Semarang), Yulius Stenlly Watikitaka P (PSBS Biak) yang menimba ilmu di Klub Girona.
Di klub Deportivo Alvales ada Keanu Senjaya (Bali United), Arigo Juniville Fabiano (Persita Tangerang), Maickel Protasius Yesaya (Persebaya Surabaya), dan di klub Osasuna ada Peres Akwila Tjoe (Persija Jakarta), Waliyuddin Shofa Arridho (Persib Bandung), Rohmat Nurhidaya (PSM Makassar).
Sementara itu tiga pemain yang ada di klub CE Europa yakni M Sutan Riehansyah (Persik Kediri), Alvaro Adriano Dwi Santoso (Persis Solo) dan Vinoo Mayvan Styngky (Dewa United).
Tiga pemain lainnya bergabung di klub Reus Reddis adalah Faiz Hikmal Kurniawan (Semen Padang FC), Faisal Ade (Malut United FC) serta Briant Rhere Aldinnaldo (Arema FC).
Dan terakhir, tiga pemaiun yang tergabung di Klub FC Andorra adalah Rayandra Ardhya Ramamdhan (PS Barito Putera), Bramantyo Wahyu Dinata (PSS Sleman) serta Fardan Ary Setyawan (Madura United FC).
"Untuk adaptasi di lingkungan klub, untuk saya dan mungkin juga teman-teman lainnya sangat mudah berbaur. Hanya saja ada masalah dari bahasa saja, tapi sekarang alhamdulillah berjalan lancar," kata Fardan Ary.
"Teman-teman di sini, mereka sangat welcome dengan saya dan mereka selalu memberikan support. Saya bersyukur bisa berbaur dengan cepat bersama mereka. Tentu ini menambah teman dari berbagai negara yang bermain di Andorra," tambahnya.
Fardan pun mengaku bersyukur dirinya terpilih ikut dalam program yang digagas PT Liga Indonesia Baru (LIB) itu. Pasalnya, banyak hal baru yang didapatnya, khususnya metode latihan yang berbeda dari apa yang selama ini dia dapatkan karena lebih ke modern football.
"Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari program ini dan terpilih ke Spanyol. Sangat banyak pengalaman, dan ilmu yang saya ambil. Seperti bisa merasakan seberapa cepatnya intensitas sepak bola eropa. Lalu program latihan saya sangat banyak belajar, metodologi training, gym, melatih kekurangan tim serta sesi kelas nutrition," pungkasnya.